JAKARTA, KOMPAS.com - Buku biografi Teten Masduki berjudul "Teten Masduki: Panglima Domba Melawan Korupsi" diluncurkan di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (12/2/2013) sore.
Buku yang ditulis dua wartawan Kompas itu, Ilham Khoiri dan Ahmad Arif, bercerita mengenai kehidupan Teten yang penuh hal menarik.
Hadir sebagai pembicara dalam acara itu pengacara Adnan Buyung Nasution, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Koordinator Indonesia Corruption Watch Danang Widoyoko, dan Teten Masduki sendiri. Adapun Wartawan Kompas Budiarto Shambazy menjadi pemandu acara itu.
Menurut Ilham Khoiri, buku yang diterbitkan oleh Noura Books itu tidak menggambarkan Teten sebagai manusia super yang tanpa cela. "Dalam buku ini, kami menempatkan Teten sebagai manusia biasa," katanya dalam peluncuran buku itu.
Ia menambahkan, selain membahas sosok pribadi Teten, buku itu juga membahas situasi sosial yang melingkupi kehidupan calon Wakil Gubernur Jawa Barat itu. "Oleh karena itu, di dalam setiap bab, kami memasukkan setting sosial di sekeliling peristiwa yang dialami Teten," tuturnya.
Anies Baswedan menyatakan, buku biografi ini menjadi dokumentasi menarik tentang sosok Teten. Namun, buku ini tidak bisa menggambarkan sosok Teten secara utuh karena sang tokoh masih hidup dan terus berproses.
"Buku ini hanya berhenti pada fase Teten sebagai aktivis sosial. Setelah ini, Kang Teten akan memasuki fase baru, yakni terlibat dalam politik praktis," ungkapnya.
Danang Widoyoko mengatakan, buku ini memiliki arti penting karena tidak hanya bercerita ihwal sosok Teten secara pribadi, tapi juga mengisahkan perkembangan gerakan anti korupsi di Indonesia, termasuk kiprah ICW.
"Kami turut bersyukur atas terbitnya buku ini. Pasalnya, seringkali kami di ICW tidak bisa mendokumentasikan kegiatan kami sendiri karena banyaknya agenda yang harus dikerjakan," ungkapnya.
