375 Ribu orang yang mengatasnamakan Delman United mengklaim sebagai relawan Lex Laksamana menarik dukungannya. Mereka tidak ingin Lex bersanding dengan Dede Yusuf yang berasal dari kader Partai Demokrat.
"Memang kami sebelumnya pernah menyatakan dukungan kepada Lex Laksamana, tapi setelah tahu bahwa Lex diusung Demokrat bersama Dede Yusuf kami tidak mau," kata Ketua Umum Delman United, Tedi Subarkah, yang disampaikan dalam aksi di depan Kampus Unpad, Bandung, Senin (14/1).
Tedi mengatakan, penarikan dukungan itu karena melihat fenomena nasional dengan hilangnya kepercayaan publik terhadap Partai Demokrat. Delman United menilai Demokrat sebagai partai terkorup.
"Kita tahu fenomena korupsi berasal dari Demokrat. SBY pun selaku Pembina tidak sinkron dengan jargon antikorupsi, padahal kadernya banyak koruptor," ujarnya.
Sehingga, diharapkan semua membuka mata untuk tidak memilih calon kepala daerah yang jelas diusung partai yang beranggotakan koruptor. "Koruptor banyak menyengsarakan rakyat, calon yang diusung parpol koruptor hanya akan menimbulkan kisruh demokrasi, ketimpangan ekonomi, perusak lingkungan dan mengkhianati Pancasila," katanya.
Meski telah menarik dukungan dari Dede-Lex, namun Delman United belum menyatakan dukungan kepada pasangan calon lainnya. Pihaknya lebih memilih kepada kegiatan keorganisasian yang telah dibentuk pada 1 Mei 2012 lalu.
"Intinya kami hanya mendukung calon yang tidak berasal dari partai politik korup," ungkapnya.
