TEMPO.CO, Bandung - Ketua tim pemenangan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Tetan Masduki, Tubagus Hasanuddin, mengatakan, timnya berkonsentrasi untuk menggaet pemilih mengambang di Jawa Barat. Ia memprediksi jumlahnya mencapai 42 persen pemilih. Menurut dia, pemilih yang mengambang ini cukup signifikan untuk memenangkan pemilihan itu. "Itu yang akan kami garap," katanya, Sabtu, 12 Januari 2013.
Ia tidak merisaukan hasil beberapa survei yang menyebutkan pasangan Rieke-Teten, yang diusung PDI Perjuangan, masih kalah dibanding pasangan lain. Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika Universitas Padjadjaran merilis survei pada akhir Desember 2012 lalu, yang menunjukkan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar sebagai pasangan terpopuler mengungguli kandidat lainnya. Namun elektabilitas tertinggi ada di tangan pasangan Dede Yusuf Macan Effendy-Lex Laksamana Zaenal. Namun, menurut dia, yang patut dicermati bahwa 50 persen responden yang memilih dalam survei itu mengaku masih akan mengubah pilihannya.
Sedangkan Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi, lewat salah satu surveinya, menyebutkan, pemilih mengambang ini menembus 50 persen dari seluruh pemilih. Tubagus menambahkan, tim tetap mencermati data sejumlah hasil survei. "Tidak melihat pada rangking, tapi wilayah mana yang masih lemah dan substansi isunya apa. Yang mana wilayah abu-abu dan mana zona kompetitor kami," kata Tubagus.
Popularitas dan elektabilitas bukan jaminan menang dalam pertarungan. Ia menuturkan, dalam beberapa pemilihan kepala daerah, hasil survei ternyata berbeda dengan hasil akhir di Komisi Pemilihan Umum. Ia mencontohkan survei pasangan Agum Gumelar-Nu''man Abdul Hakim yang sempat disebut-sebut akan menang saat pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008. Nyatanya, Ahmad Heryawan-Dede Yusuf lebih unggul.
