TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Teten Masduki tak mau kalah dari pasangannya, Rieke Diah Pitaloka. Mereka kompak menyosialisasikan Kartu Jabar Bangkit kepada warga dan penumpang tiap kali transit di stasiun yang dilewatinya dari Jakarta ke Bandung.
Contohnya di Karawang. Teten yang mengenakan kemeja kotak-kotak lengan panjang dilipat, membawa sampel Kartu Jabar Bangkit. Ini satu dari proyek kampanye pasangan nomor urut lima dalam pemilu kepala daerah Jawa Barat yang akan dihelat pada 28 Februari.
"Kartu ini terintegrasi untuk pendidikan, kesehatan, dan latihan kerja. Karena warga miskin selalu menghadapi masalah itu. Nanti kebijakan ini dari provinsi yang nanti diturunkan ke kebijakan kabupaten dan kota," ujar Teten di Stasiun Karawang, Sabtu (16/2/2013).
Ia dan Rieke berharap, kelak diamanahkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, akan menerapkannya, sehingga tak ada lagi perbedaan antara warga negara untuk mendapatkan hak dasar mereka. Jadi kesejahteraan merata di semua lini.
"Selama ini kami sudah banyak mendengar bahwa pelaksanaan jamkesmas dan jamkesda masih susah, ada diskriminasi dalam pelayanan rumah sakit. Kita mau benahi itu biar pelayanan benar-benar diberikan pihak rumah sakit," papar pegiat antikorupsi itu.
Untuk mendapatkannya, akan dilakukkan pendataan terhadap warga yang tidak mampu. Saat ini saja ada sekitar 15 juta orang yang mendapatkan jamkesmas. Tapi angka kemiskinan di Jawa Barat 5 juta jiwa. Makanya perlu adanya pendataan ulang untuk nama dan alamat biar jelas.
"Sehingga datanya akura, dan sekarang saya kira datanya lemah. Kartu ini namanya Kartu Jabar Bangkit. Dengan begitu sekarang saatnya orang Jabar bangkit," ujar Teten. Kemudan melanjutkan menyapa warga sebelum kerita bertolak ke Bandung.