Liputan6.com, Jakarta : Menyambut pergantian Tahun Baru 2013 memberikan makna tersendiri bagi Rieke Diah Pitaloka artis yang juga politisi PDI Perjuangan. Ia pun mencanangkan resolusi provinsi Jawa Barat 2013, harus baru, bersih dari korupsi.
"Jabar harus baru dan bersih dari korupsi, tranparansi anggaran hingga reformasi birokrasi," ujar Rieke di Jakarta, Senin (31/12/2012).
Saat ditanya soal rekomendasi DPRD Garut yang memberhentikan Bupati Garut Aceng HM Fikri terkait kasus nikah siri dan cerai, Rieke menyatakan ada mekanismenya. Menurutnya kasus Aceng tentu pukulan bagi rakyat Jabar, terutama warga Garut. Karena itu, Pilkada Jabar 2013 merupakan momentum untuk memperbaikinya.
"Saatnya memilih pemimpin yang bisa membanggakan rakyat Jabar dan tidak mungkin poligami. Pilih pemimpin yang tidak mungkin poligami," ujar Rieke yang juga mencalonkan diri sebagai Cagub bersama aktivis anti-korupsi Teten Masduki.
Mengenai laporan Wahid Institute Jabar yang menyebutkan Jabar merupakan provinsi yang paling banyak dalam kasus kekerasan agama, Rieke pun menyayangkannya.
"Kita harus mengembalikan Jabar yang memiliki ciri khas islam kultural dan kebangsaan. Hal ini sesuai dengan pesan sejumlah kyai kampung yang saya temui. Bahkan Pangeran Arif Natadiningrat, Sultan Kasepuhan Cirebon, juga berpesan agar Islam di Jabar kembali pada ajaran Sunan Gunung Jati, Islam rahmatan lil alamin. Bukan Islam yang buat orang merasa ketakutan,' imbuhnya.
Konkritnya, Rieke menegaskan, soal kekerasan sudah ada aturannya tinggal keberanian pemimpinnya saja. "Kekerasan dalam bentuk apapun bagi saya tidak dapat dibenarkan," tegasnya. (Adi)
