VIVAnews - Banjir mengepung sejumlah wilayah di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Penyebabnya: tingginya debit air kiriman dari wilayah hulu di Puncak Bogor, Jawa Barat.
Anggota Komisi IX DPR yang juga calon Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka, mengatakan untuk mengatasi banjir perlu adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berbasis pada perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS); baik yang mengalir menuju Kali Ciliwung ataupun yang mengalir dari Kali Cileungsi atau Cikeas menuju Kali Bekasi.
"Kalau air tidak tertampung di lahan resapan yang ada di hulu, kan nanti bisa dibuang ke kali," kata Rieke usai meninjau lokasi banjir di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu 16 Januari 2013.
Selain perbaikan DAS, untuk mengatasi banjir menurut dia juga diperlukan adanya peraturan yang tegas dalam mengatur alih fungsi lahan di kawasan hulu. Ironisnya, saat ini banyak daerah di Puncak yang telah berubah jadi vila-vila.
"Padahal lahannya untuk resapan. Alih fungsi lahan harus sesuai, supaya tidak ada longsor dan banjir," kata pemeran Oneng dalam sinetron komedi "Bajaj Bajuri" itu.
Calon gubernur nomor urut 5 yang berpasangan dengan Teten Masduki ini menambahkan untuk mengatasi banjir diperlukan kerjasama yang terintegrasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan DKI Jakarta. "Karena dua wilayah ini punya kepentingan yang sama dalam mengatasi banjir. Mudah-mudahan saya terpilih, karena saya dan Jokowi satu partai dan sudah berteman dekat sejak lama," katanya, setengah berkampanye. (kd)
