POS KUPANG.COM, KUPANG -- Rieke Diah Pitaloka yang belum berhasil dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat ambil bagian dalam kampanye paket Frans Lebu Raya dan Benny Litelnoni (Frenly) di Gor Oepoi Kupang, Sabtu (9/3/2013). Ia mengatakan kedatanganny ke NTT karena dia mendengar ada koalisi kebangsaan yang dibangun untuk mendukung Frenly.
Dia yakin koalisi yang dibangun itu bukan semata-mata untuk mencari kekuasaan. Dia meminta agar seluruh kader PDI Perjuangan, tim sukses dan pendukung Frenly untuk mengawal ketat formulir C1.
Andre Parera menyampaikan sosok Beny Litelnoni yang rendah hati dan sederhana yang sangat cocok dipadukan dengan Frans Lebu Raya. Frans Lebu Raya didampingi Beny Litelnoni pada saat kampanye mengatakan, mereka yakin NTT hanya bisa dibangun dalam kebersamaan, karena itu meski PDI Perjuangan NTT secara normatif sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri, mereka masih berusaha berkoalisi dengan empat partai lainnya . "NTT hanya bisa dibangun dalam kebersamaan. Karena itu kami ajak, Hanura, PKS, PKB dan PPP, " katanya.
Frans mengungkapkan alasan mengapa dirinya masih maju lagi dalam pilgub ini, karena ada banyak program pro rakyat terutama program Anggur Merah yang mesti dilanjutkan sebagai bukti keberpihakan kepada rakyat kecil.
"Siapa bilang NTT tidak ada kemajuan? Ada banyak kemajuan selama kepemimpinan ini karena kita telah berjuang untuk rakyat. Yang bilang gagal adalah orang yang ketiduran di jalan. NTT tidak boleh dibandingkan dengan Jawa Timur, Jawa Barat atau daerah lainnya. Tapi dibandingkan NTT saat ini dengan lima tahun lalu, itu baru cerdas," tegasnya.
Menurutnya, politik bukan urusan putar balik, tipu- menipu tetapi sebuah upaya sadar untuk kesejahteraan rakyat. Frans berjanji akan memberikan beasiswa kepada para guru untuk belajar meningkatkan kualitas.
"Banyak orang akan meniru program Anggur Merah, tapi kita sudah terbukti, yang lain baru janji. APBD kita belum memungkinkan untuk menaikkan nilai anggaran pada program Anggur Merah di atas Rp 250 juta. Jadi tetap kita lanjutkan dengan angka yang sama dan diupayakan semua desa mendapat dana ini," katanya.
Frans mengingatkan agar tim sukses dan pendukungnya tetap santun menghadapi berbagai fitnah terhadap paket Frenly. Dan, seperti biasa, Frans mengakhiri kampanyenya dengan berceritera tentang angin, lalu bernyanyi bersama insterinya, Ny. Lusia Adinda Dua Nurak Lebu Raya.
Kampanye paket Frenly kali ini dapat digambarkan paling ramai. GOR Oepoi yang biasanya lengang tampak ramai oleh ribuan massa yang menyesaki lantai dasar GOR dan juga tribun GOR ini. Meski sudah sesak, masih banyak orang yang tidak bisa masuk. Kampanye ini juga dimeriahkan Yopie Latu yang mendendangkan lagu gemu famire dari Maumere yang membangkitkan semangat massa bergoyang ria.
Ketua DPW PPP NTT, Yahidin Umar mengajak seluruh warga NTT untuk memilih Frenly karena paket ini adalah dua figur yang rendah hati, merakyat dan berbudaya.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait mengaku terkagum-kagum dengan model kampanye oleh Frenly di GOR Oepoi. Di tempat lain, katanya, kampanye dengan suara yang lantang dan berapi-api, namun Frenly tampil dengan suara yang lembut dan disambut meriah oleh ribuan massa. Dia juga menyampaikan ketidak hadiran Megawati karena sesuatu alasan, namun Megawati yakin, Frenly pasti menang di NTT.
"Ibu Mega yakin Frenly pasti menang karena NTT adalah tempat berjuang yang sehat bagi PDI Perjuangan, sehingga Ibu Mega tidak datang," katanya.
Menurut Sirait, pasangan Frenly adalah pasangan yang mampu berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat NTT. "Anggaran pembangunan untuk NTT akan berlimpah-limpah jika PDI Perjuangan jadi partai pemerintah di tahun 2014. Mari menangkan Frenly di NTT," ajaknya.(gem/roy)