Baban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Lima pasangan kandidat cagub dan cawagub Jabar periode 2013-2018 diharapkan memperhatikan pemilih dari penyandang cacat atau difabel, terutama tunanetra. Mereka mendesak para pasangan calon membuat program visi misi versi braile.
"Lima pasangan kandidat itu harus memfasilitasi orang-orang tunanetra yang memiliki hak pilih. Visi misi dimiliki para calon harus diketahui warga yang tunanetra. Kami mendesak pasangan cagub dan cawagub membikin visi misi versi braile," kata Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) Kota Bandung Jumono.
Jumono menyampaikannya kepada wartawan saat ditemui usai acara sosialisasi Pilgub Jabar 2013 kepada 100 orang difabel yang digelar KPU Kota Bandung di Hotel Lingga, Jalan Soekarno Hatta, Selasa (27/11/2012).
Visi misi yang diusung tiap pasangan, sambung Jumono, perlu dipahami kalangan tunanetra di wilayah Jabar, khususnya Kota Bandung. Tak lain, menurut dia, tunanetra memiliki hak sama dengan warga normal lainnya untuk mendapatkan informasi visi misi para kandidat.
"Kalangan tunanetra sebagai pemilih cerdas ini tidak akan paham jika penyampaian visi misi hanya melalui pemasangan baliho ataupun spanduk. Karena mereka tidak bisa membaca tulisannya. Jadi perlu ada versi braile," tegas Jumono yang mewakili aspirasi tunanetra di Bandung.
Bagaimana kalau para pasangan tak bikin visi misi versi braile? "Itu berarti ada kesan diskriminasi," tegasnya.
Lebih lanjut Jumono menuturkan, jumlah difabel berdasarkan data Dinsos Kota Bandung pada 2010 tercata 10.400 orang. Menurut dia, diperkirakan difabel di Kota Bandung yang memiliki hak pilih pada Pilgub Jabar 2013 mendatang mencapai 8 ribu orang. Mereka terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan tunadaksa.
"Dari delapan ribu difabel itu, tigapuluh persennya tunanetra," ungkap Jumono.
Skala Jabar, ia melanjutkan, jumlah kaum difabel berdasarkan catatan DPRD Jabar pada 2006 mencapai 120 ribu orang. Menurut Jumono, dari jumlah difabel di Jabar itu, sekitar 30 persennya tunanetra.