Headlines News :
Home » » Al Ma’soem Galang Dana Perjuangan untuk Paten

Al Ma’soem Galang Dana Perjuangan untuk Paten

Written By gdfgdgdfg on Jumat, 28 Desember 2012 | 21.02.00

JABAT TANGAN: H Nanang Iskandar Ma'soem (kiri) penerima penyerahan 'kencleng' dari Cawagub Jabar Teten Masduki (kanan) di Kampus Yayasan Al Ma'soem, Jalan Raya Cipacing, No 22 Jatinangor, Senin (24/ 12) malam.

BANDUNG-Dukungan kepada Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Teten Masduki mengalir dari berbagai kalangan. Al Ma’soem Grup yang dikomandoi H Nanang Iskandar Ma’soem mendeklarasikan dukungan penuh kepada pasangan Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki di Kampus Yayasan Al Ma’soem, Jalan Raya Cipacing, No 22 Jatinangor, Senin (24/12) malam.

“Kami siap mendukung pemenangan Rieke-Teten,” tegas H Nanang di hadapan para relawan Ma’soem Grup dan Cawagub Jabar Teten Masduki. Dukungan Ma’soem Grup bukan sekadar ucapan, dalam acara yang diawali dengan nonton bareng film Mahatma Gandhi itu H Nanang dengan jajaran direksi menggalang dana “Perjuangan” untuk Teten.

“Kami Al Ma’soem Grup menggalang dana dengan cara menyiapkan galon air mineral yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan ‘kencleng’. Galon-galon ini kami simpan di semua SPBU, Apotik, dan badan usaha milik Ma’soem Grup sebagai sarana penggalangan dana dari khalayak,” imbuh H Nanang.

Dengan mimik haru, Teten mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut. Dia berharap bisa memberikan yang terbaik kepada rakyat Jabar juga para pendukung.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para pendukung saya dengan Rieke. Khususnya kepada Al Ma’soem Grup yang sudah membuat aksi nyata seperti ini. Mudah-mudahan saya tidak mengecewakan,” ungkap Teten.
Pria kelahiran Limbangan, Kabupaten Garut ini menandaskan, dukungan kepadanya merupakan bentuk harapan rakyat yang menginginkan perubahan di Jawa Barat.
“Saya rasa semua dukungan itu tulus tanpa pamrih karena ingin adanya perubahan di Jawa Barat,” tukas ayah dua putri ini.

Direksi Ma’soem Grup, Evan Agustianto menambahkan, dana yang terkumpul akan diserahkan kepada Cawagub Jabar, Teten Masduki untuk dimanfaatkan sebagai dana ‘perjuangan’ selama proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur. “Yang pasti, kami Ma’soem Grup siap mendukung penuh moril dan materil untuk pasangan Rieke-Teten,” ujar Evan.

Kawasan Bopunjur Rusak
Puncak musim hujan yang sudah mengguyur sejak sepekan terakhir, membuat rusakya alam di Kawasan Bogor, Puncak, Cianjur (Bopunjur) berdampak pada banjir yang terjadi Jakarta. Cagub Jabar Rieke Diah Pitaloka, menyoroti serius masalah tersebut. Saat melihat langsung kawasan resapan Bopunjur.

“Penataan kawasan harus tegas, jangan cuma jadi macan kertas,” tegas Rieke Diah Pitaloka, Calon Gubernur Jawa Barat, saat berkunjung ke Cianjur, Senin (24\12).

Ia merasa sedih melihat kondisi hutan di kawasan Cianjur. Banyak kawasan yang sudah beralih fungsi menjadi vila, hotel dan kawasan wisata lain. Ia memepertanyakan kebijakan penataan yang tidak tepat dan tidak tegas.

“Hujan deras tidak sanggup di serap tanah dan diikat akar pohon. Akibatnya air dalam debit yang besar langsung mengalir ke banyak sungai. Salah satunya ke Jakarta. Bendungan katu lampah selalu memeberikan rambu, namun banyak sungai lain yang mengalir ke Jakarta,”tegasnya.

Ia mengatakan Jakarta sedang berbenah namun itu harus sejalan dengan penataan kawasan Bopuncur. Bila tidak sejalan berbagai pembenahan Jakarta tidak akan berpengaruh banyak.

“Jakarta lebih rendah dan posisi tanahnya selalu menurun tiap tahun. Setiap musim hujan air pasti akan terus turun dan tidak tertampung. Ekosistem Bopunjur harus minimal harus di jaga. Kalo bisa dikebalikan,” jelasnya.

Rieke berharap kawasan taman nasional gunung gede pangrango (TNGP) sebagai benteng alam. “TNGP selain sumber kehidupan karena jutaan liter air mengalir dari kawasan ini untuk kehidupan jutaan masyarakat di Cianjur, Bogor, Sukabumi dan sebagainya. TNGP juga benteng alam yang bisa menyerap jutaan liyer air hujang sehingga mengurangi bencana. Kita harus jaga dan selamatkan kawasan ini,” paparnya.

Ia meminta dalam menyelamtkan wilayag TNGP dan Bopuncur pemerintah berkordinasi dengan baik. “Saat ini keliatnnya kebijakan yang dilakukan hanya sporadis. Tiap kota, kabupaten, provinsi hingga pusat jalan sendiri sendiri. Ini yang membuat kawasan ini tidak selesai selesai. 

Yang paling parah kawasan Bopuncur selalu disalahkan kalo Jakarta Banjir,” pungkasnya. (mg9)
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. U.H.P News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger