BANDUNG (bisnis-jabar.com)—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar optimistis angka partisipasi pemilih dalam pemilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2013 bisa menembus angka 80%.
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengatakan tingkat partisipasi publik itu akan mengalami peningkatan apabila sejumlah faktor penunjang diantaranya media memberitakan adanya harapan perbaikan kehidupan lewat pesta demokrasi.
“Karena berdasarkan kajian tesis yang saya lakukan bahwa media tidak bisa dipungkiri bisa mempengaruhi pemahaman masyarakat. Oleh karenanya, pada kesempatan ini saya mengajak kepada semua media untuk ikut membentuk citra positif terhadap pelaksanaan pilgub,” katanya, saat menjadi narasumber dalam Workshop PJI Jabar dengan tema “Netralitas Media dalam Pilgub Jabar” di Hotel Preanger, Sabtu (29/12).
Menurutnya, angka partisipasi publik pada Pilgub Jabar pada 2009 mencapai 65%. Untuk pelaksanaan pesta demokrasi pada tahun ini, pihaknya menatgetkan adanya peningkatan pemilih. Untuk mencapai target tersebut, media menjadi mitra strategis untuk memerangi angka golput.
Bagi sebuah negara maju, angka golput merupakan citra positif bagi negara yang bersangkutan. Akan tetapi, bagi negara berkembang hal itu merupakan sebuah tamparan bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi ancaman terhadap stabilitas negara.
“Masyarakat Jabar pada umumnya masih tradisional. Mereka seolah tabu kalau harus bicara politik di tengah-tengah keluarga. Pada sisi lain jumlah pemilih di Jabar ini merupakan terbesar ketiga setelah pemilihan umum dan legislatif,” ucapnya.
Peran media dalam menyukseskan pesta demokrasi di Jabar sangat berperan besar. Dalam tataran praksisinya media tidak berarti mengarahkan masyarakat utuk memilih calon tertentu. Karena hal itu merupakan ranah partai politik.(k6/yri)
