Effendi Simbolon bersama pasangannya Jumiran Abdi diyakini akan mampu memajukan perekonomian di Sumatera Utara, khususnya ekonomi kerakyatan. Hal itu dikatakan kader dan politisi muda PDI Perjuangan, Siti Mariani SSos MM, dalam perbincangannya dengan wartawan di Medan, Kamis (28/2).
“Pak Effendi Simbolon adalah calon gubernur yang dimajukan PDI Perjuangan, yaitu sebuah partai yang menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai salah satu prioritas dalam program-programnya. Itu tampak dengan adanya sebuah badan di PDI Perjuangan yang khusus menangani ekonomi kerakyatan, yaitu BPEK (Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan),” kata Siti Mariani.
Karena itu, lanjutnya, sebagai seorang kader yang dikenal loyal, Effendi Simbolon tentu saja sangat paham akan program-program kerakyatan di PDI Perjuangan. “Itu juga didukung dengan kemauan kuat dari Pak Effendi Simbolon sendiri, untuk memajukan semua aspek di Sumatera Utara, termasuk ekonomi kerakyatan,” sambung Sekretaris BPEK DPP PDI Perjuangan ini.
Pada kesempatan itu, Siti Mariani juga ingin mengajak semua kaum perempuan di Sumut untuk ikut berpartisipasi dalam segala aspek pembangunan. “Saya ingin mengajak kaum perempuan untuk mampu dan mau meningkatkan ketrampilan di bidang ekonomi kerakyatan, agar dapat membantu ekonomi keluarga,” katanya.
Langkah pertama, lanjutnya, tentu saja dengan memilih gubernur yang nantinya akan membuka lebar peluang untuk itu, yaitu Pak Effendi Simbolon. “Lalu dengan dukungan pemerintah yang memberi perhatian besar kepada ekonomi kerakyatan dan kaum perempuan, marilah kita sama-sama berkarya dan berkreatifitas, demi kesejahteraan bersama,” katanya.
Siti Mariani merasa yakin, dengan dipimpin seorang gubernur yang menganyomi setiap lapisan rakyatnya, masa depan aktifitas ekonomi kerakyatan dan kaum perempuan di Sumatera Utara akan lebih terjamin. “Saya ingin meyakinkan, bahwa ke depan, dengan Pak Effendi Simbolon serta Jumiran Abdi sebagai pimpinan baru di Sumatera Utara, kaum perempuan akan lebih diperhatikan atau dilibatkan dalam roda pembangunan,” katanya.
Memberdayakan dan meningkatkan partisipasi kaum perempuan di birokrat, bidang ekonomi, dan lainnya, lanjut Siti Mariani, bukan lagi sekedar angan-angan, apabila Sumut dipimpin Pak Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi. Selain mendukung pencalonan ESJA, kehadiran wanita kelahiran Tanjungbalai yang akrab dipanggil Itty ini di Sumut, juga dalam rangka pengukuhan DPC BPEK Tanjungbalai, serta membagi-bagikan bibit padi MSP (Mari Sejahterakan Petani), yang merupakan hasil pengembangan ahli-ahli pertanian di PDI Perjuangan.
Pada kesempatan itu, dia juga menyinggung kondisi infrastruktur Sumut yang menurutnya sangat tidak mendukung perkembangan ekonomi.”Saya yakin, masalah ini sudah lama dan selalu menjadi bahan pembicaraan, bahkan menjadi bahan kampanye bagi mereka yang ingin meraih posisi di Sumut. Masalahnya, tidak bisa hanya berbicara, namun harus lewat ‘action’ nyata,” katanya.
Karena itu, menurutnya, warga Sumut tidak boleh tinggal diam dan hanya mengeluh, bahwa pusat diskriminatif kepada Sumatera Utara, sehingga pembangunan kalah dengan yang lain, sementara kontribusi daerah ini ke pusat lumayan banyak. “Kita sebagai warga Sumut harus mengerti juga, bahwa pusat tidak akan mau dengan rela memberi apa yang menjadi hak Sumut kalau tidak ada upaya yang keras dari kita. Jadi agar pusat mau berlaku adil kepada Sumut, maka kita harus memiliki seorang pemimpin yang benar-benar punya kemampuan untuk itu, yaitu berani ‘berkelahi’ dengan pusat untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak kita. Dia juga harus benar-benar punya akses kuat di pusat. Siapa orangnya? Saya kira, kita harus berpikiran sama dalam hal ini, yaitu Effendi Simbolon,” sambungnya.
Diakui, terkait keberadaan Effendi Simbolon sebagai wakil rakyat, beberapa kalangan menyebut, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI sebenarnya akan merasa kehilangan, apabila Effendi Simbolon benar-benar menjadi Gubernur Sumut. “Tapi semua sadar, bahwa Sumatera Utara lebih memerlukan Effendi Simbolon saat ini,” ungkap politisi PDI Perjuangan lainnya, Ir Effendi Sianipar.
“Kita tentu tidak bisa menutup mata, bagaimana Effendi Simbolon bertindak dengan tegas di DPR RI dan dia masih dibutuhkan di sana.
Tapi dengan kondisi Sumatera Utara yang sekarang ini, di mana terpuruk sebagai provinsi ketiga terkorup di Indonesia, ditambah pembangunan yang jalan di tempat, maka semua sepakat, Sumut harus dibenahi oleh sosok yang beanr-benar bersih dan belum terkontaminasi dengan segala yang ada di Sumut. Dan sosok itu adalah Effendi Simbolon,” tegas Ketua BPEK DPP PDI Perjuangan ini. (mun)
