SEMARANG, suaramerdeka.com - Bakal calon gubernur Jateng dari PDIP mendapat berbagai serangan menyudutkan dari berbagai pihak. Mulai isu bahwa Ganjar beragama non muslim hingga dituduh melakukan kebohongan publik. Namun pria asal Karanganyar itu mengaku tidak masalah dan tidak akan membalas dengan serangan negatif.
Ia malah meminta tim pemenangan dan kader PDIP untuk berkampanye secara sopan dan tidak menjelekkan pasangan calon lainnya. "Tidak usah membalas, berpolitik yang santun saja, kampanye yang sopan dan saling menghargai satu sama lain," katanya, Senin (1/4).
Menurutnya, berbeda pendapat dan dukungan dalam setiap pemilihan adalah hal yang biasa. Namun perbedaan itu seyogyanya tidak merusak tatanan kerukunan serta kedamaian di Jawa Tengah. "Siapapun yang menang di Pilgub dengan cara yang elegan, beretika dan tidak saling menjatuhkan, tentu harus kita dukung demi kemajuan Jawa Tengah," tegasnya.
Seperti diketahui, Ganjar yang naik haji pada 2012 lalu itu diserang isu sebagai orang yang beragama non muslim. Isu itu tersebar di sebagian wilayah pantura dan Jateng bagian tengah. Setelahnya, Ganjar juga dituding oleh pendukung Rustriningsih, Thamrin Mahatmanto, telah membohongi publik. Thamrin menyatakan, pada sebuah media di Kebumen terdapat pernyataan Ganjar yang mengaku telah bertemu dengan Rustri.
Tudingan itu telah dibantah Ganjar bahwa dirinya tidak pernah menyatakan hal tersebut karena memang belum pernah berhasil menemui Wakil Gubernur Jateng usai turunnya rekomendasi. "Kalau sebelum rekomendasi, saya pernah bertemu pada saat ngunduh mantu putri Gubernur Jateng Bibit Waluyo," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo merupakan calon PDIP yang berpasangan dengan Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko. Selain dia, ada dua bacagub lain di Pilgub Jateng 2013, yakni Bibit Waluyo-Sudijono dan Hadi Prabowo-Don Murdono.
