PDI Perjuangan akan kembali menggalang dana dari seluruh kader dan simpatisannya dalam rangka memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko di Pilgub Jawa Tengah yang akan dilaksanakan 26 Mei mendatang. Cara ini sebelumnya dipakai PDI Perjuangan saat memenangkan Jokowi di Pilgub DKI Jakarta.
Dana yang biasa disebut dana gotong royong di lingkungan PDI Perjuangan ini, akan dibebankan secara sukarela oleh DPP PDI Perjuangan kepada simpatisan, anggota, kader eksekutif, kader legislatif maupun struktural partai di partai berlogo kepala banteng ini.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani Selasa (9/4) malam usai melakukan rapat konsolidasi pemenangan Pilkada Jateng di Gedung Panti Marhaen DPD PDI Perjuangan Kota Semarang, Jateng.
Puan menyatakan, dana gotong royong yang bersifat sukarela ini dinilainya sangat penting. Sebab, diharapkan akan memunculkan sikap mental kebersamaan sesama kader PDI Perjuangan.
"Selama ini kami lakukan dengan gotong royong, kami tidak pernah melakukan penggalangan dana atau mengharuskan orang memberikan sumbangan atau memberikan suatu dana dalam satu pemenangan Pilkada. Pentingnya dengan gotong royong, saya yakin akan bermakna dalam setiap pemenangan Pilkada terutama untuk kebersamaan," jelas Puan.
Puan mengungkapkan, kuatnya dukungan terhadap Ganjar dan Heru akan mempermudah dan memperlancar proses penggalangan dana secara gotong royong di lingkungan internal maupun eksternal PDI Perjuangan.
"Karena calon kami mempunyai dukungan penuh dalam masyarakat dan gotong royong adalah hal yang sangat penting dilakukan dalam setiap pemenangan Pilkada. Semua anggota dibebani. Eksekutif, legislatif, caleg dan kader-kader yang ada kita bebani untuk melakukan gotong royong," ungkap Puan.
Dalam kesempatan itu, Cagub Ganjar Pranowo bahkan berseloroh, jika perlu bila Bibit masih mengaku dan tidak melupakan dirinya sebagai kader PDI Perjuangan, juga akan dipungut biaya dana gotong royong.
"Pak Bibit saja mau kita bebani. Kalau mau sih," canda Ganjar.
Puan pun menyahut, "Cuma ya sudah tidak mengaku kader lagi ya tidak kita bebani," ujarnya sambil tersenyum.
"Kita tidak membebankan dalam jumlah tertentu atau satu angka kepada kader atau simpatisan karena gotong royong tapi kami membebani secara sukarela dalam setiap pilkada," tegasnya.
Yang pasti, Puan menyatakan, sistem penggalangan dana yang bersifat gotong royong ini pada praktiknya sangat efektif dilakukan selama proses pilkada di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Sumut dan Jabar. Selain itu, penggalangan dana saweran ini bersifat elegan.
"Kami nilai gotong royong cara yang efektif dan elegan dalam setiap Pilkada maka harus dilakukan semua kader simpatisan dan struktural partai kami," pungkas Puan.