Indonesia Development Monitoring (IDM) menyatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahmad Heryawan (Aher) sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) menurun drastis. Sebagian besar masyarakat Jawa Barat merasa tidak puas dan menilai Aher tidak menjalankan amanah dengan baik.
"Dari 6000 sampel, sebanyak 60,5 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Aher," ujar Direktur IDM Fahmi Hafel dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/2).
Fahmi mengatakan, hanya terdapat 13,2 persen responden yang merasa sangat tidak puas dengan kepemimpinan Aher. Sedangkan sebanyak 15,8 persen menyatakan puas dan 10,5 persen menyatakan sangat puas.
Dari data IDM, pada survei tahun lalu, tingkat kepuasan masyarakat Jawa barat mencapai 27,8 persen. Menurut Fahmi, ketidakpuasan masyarakat didasarkan pada beberapa permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh Aher. Permasalahan ini antara lain banjir, sungai kotor, banyak sampah, pungutan liar, macet, fasilitas jalan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan dan fasilitas transportasi umum.
"Jika diambil rata-rata, hampir 75 persen masyarakat Jabar merasa tidak puas," pungkas dia.
Survei tersebut dilakukan pada 5 hingga 15 Februari lalu dengan metode multi stage random sampling. Survei dilakukan terhadap 6.000 responden di 302 kecamatan, 3000 kelurahan di Jawa Barat. Namun dari 6.000 responden hanya 5.947 responden yang bisa diolah datanya dan margin error 2,5 persen.
"Dari 6000 sampel, sebanyak 60,5 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Aher," ujar Direktur IDM Fahmi Hafel dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/2).
Fahmi mengatakan, hanya terdapat 13,2 persen responden yang merasa sangat tidak puas dengan kepemimpinan Aher. Sedangkan sebanyak 15,8 persen menyatakan puas dan 10,5 persen menyatakan sangat puas.
Dari data IDM, pada survei tahun lalu, tingkat kepuasan masyarakat Jawa barat mencapai 27,8 persen. Menurut Fahmi, ketidakpuasan masyarakat didasarkan pada beberapa permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh Aher. Permasalahan ini antara lain banjir, sungai kotor, banyak sampah, pungutan liar, macet, fasilitas jalan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan dan fasilitas transportasi umum.
"Jika diambil rata-rata, hampir 75 persen masyarakat Jabar merasa tidak puas," pungkas dia.
Survei tersebut dilakukan pada 5 hingga 15 Februari lalu dengan metode multi stage random sampling. Survei dilakukan terhadap 6.000 responden di 302 kecamatan, 3000 kelurahan di Jawa Barat. Namun dari 6.000 responden hanya 5.947 responden yang bisa diolah datanya dan margin error 2,5 persen.
