Jakarta,21/2 Indonesia merdeka sudah 67 tahun. Namun ironisnya pemenuhan hal-hal kebutuhan darurat kantong darah untuk sarana transfusi darah masih harus bergantung pada produksi negara lain.
Dalam pertemuan antara Jusuf kala dan Rieke diah pitaloka, pada pukul 9.30, terungkap bahwa untuk memenuhi kebutuhan kantong darah di indonesia, kita tidak bisa tergantung dari negara lain.Tapi indonesia bisa mendirikan pabrik kantong darah. ” Kita cukup menyiapkan lahan sekitar 3-5 hektar, agar pengembangannya ke depan memadai, selebihnya teknologi yang dengan mudah bisa kerjasamakan dengan pihak luar (antara lain korean eropa) ” ungkap Jusuf kala di rumah kediamannya, Jakarta.
Ketua Umum PMI itu menyampaikan untuk kita perlu membuat pabrik kantong darah sekitar 100 M dengan kapasitas produksi 5-7 jt kantong per tahun.Hal ini tentunya dapat memenuhi kebutuhan kantong darah. Sedangkan untuk pembuatan Pabrik fraksionasi (pemisahan darah utk bahan baku obat obatan) investnya sekitar 1 Trilyun rupiah.
Jusuf kala menyampaikan bahwa stok kebutuhan kantong darah ini harus segera mendapat jalan keluar mengingat Yang ideal kita butuh stock sekitar 4 jt kantong per tahun ( 2-2,5 persen dari jumlah penduduk).
Menanggapi hal itu Jusuf kala menyampaikan jika wilayah jawa barat memadai untuk pendirian pabrik kantong darah.
”Jabar yg memungkinkan Sebaiknya di Daerah yang memiliki sumber air bersih”
Rieke Diah Pitaloka sebagai calon gubernur Jawa Barat menyambut gembira usul Jusuf Kala. ”Jika nanti saya memimpin jawa barat, hal ini hrs jadi perhatian khusus, menginat darah adalah kebutuhan vital, jadi harus segera”.
Untuk itu sinergi antara harapan Jusuf Kala dan Rieke untuk memiliki pabrik kantong darah sendiri akan terwujud dengan dukungan Jusuf kala pada Rieke untuk memimpin jawa barat periode 2013. (nes)
