Kandidat Cagub-Cawagub untuk Pilgub Bali 2013 akan menjalani tes kesehatan, mulai Kamis (14/3) ini. Pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta alias Pasti-Kerta (diusung Koalisi Bali Mandara) jadi kandidat pertama yang akan jalani tes kesehatan pagi ini. Sedangkan paket AA Puspayoga-Dewa Sukrawan (diusung PDIP) dan Gede Winasa-Putu Sudiartana (klaim diusung 28 parpol gurem) kebagian jadwal tes kesehatan di hari-hari berikutnya.
Ketua KPU Bali, Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, menyatakan pihaknya mengaggendakan tes kesehatan bagi kandidat Cagub-Cawagub selama tiga hari, yakni 14 Maret, 15 Maret, dan 16 Maret. Jadwal diatur sedemikian rupa, disesuaikan dengan urutan kandidat Cagub-Cawagub saat mendaftarkan pencalonannya ke KPU Bali. Pasti-Kerta sendiri dapat giliran pertama jalani tes kesehatan, Kamis pagi ini, karena kandidat yang diusung Nawasanga Parpol (Golkar-Demokrat-Gerindra-PNBKI-Hanura-PKPB-PKPI-Pakar Pangan-PAN) tersebut paling awal mendaftarkan pencalonannya ke KPU Bali, 2 Februari 2013 lalu. Sedangkan pasangan Puspayoga-Sukrawan alias paket PAS yang diusung PDIP, baru mendaftarkan pencalonannya ke KPU pada 6 Februari 2013.
Setelah itu, secara mengejutkan muncul paket Winasa-Sudiartana ke KPU mendaftarkan pencalonannya pada hari yang sama, namun siang hari. “Jadi, sesuai jadwal, paket Pasti-Kerta dapat giliran pertama tes kesehatan besok (hari ini), disusul paket PAS dan Winasa-Sudiartana,” jelas Lanang Perbawa, Rabu (13/3). Hanya saja, belum diketahui, apakah paket Winasa-Sudiartana akan ikut tes kesehatan atau tidak. Pasalnya, paket ini hampir dipastikan terpental dari Pilgub Bali, 15 Mei 2013, lantaran dukungan suara parpolnya tidak memenuhi syarat, setelah trio Gerindra-PKPB-PKPI yang mereka klaim justru dukung Pasti-Kerta, sementara kubu PNIM pilih tidak mendukung siapa pun.
Soal keikutsertaan Winasa-Sudiartana tes kesehatan, menurut Lanang Perbawa, diserahkan sepenuhnya kepada kandidat bersangkutan. “Jangan tanya saya soal itu, tanya kandidatnya. Kalau memang merasa yakin lolos, silakan ikut tes kesehatan. Kami kan telah menyurati. Tim Widi (Winasa-Sudiartana) datang mengambil surat panggilan tes kesehatan sebelum penutupan proses melengkapi persyaratan kandidat per 6 Maret lalu,” tegas Lanang. Tes kesehatan pagi kandidat Cagub-Cawagub Pasti-Kerta sendiri rencananya akan dilaksanakan di Wing Internasional RS Sanglah, Denpasar, Kamis pagi ini.
Menurut Lanang, tes kesehatan kandidat Cagub-Cawagub ini akan melibatkan 11 dokter yang dipimpin Prof Dr dr Ketut Suwitra. “Proses tes kesehatan sepenuhnya merupakan ranah dari tim dokter,” kata Ketua KPU Bali asal Desa Bebetin, Kecamatan sawan, Buleleng ini. Tim dokter beranggotakan 11 orang yang akan melakukan tes kesehatan terhadap kandidat Cagub-Cawagub ini semuanya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Bali. Hal ini juga diakui Sekretaris IDI Bali, dr Made Sudarmaja, saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin. “Tes kesehatan Cagub-Cawagub (Pasti-Kerta) akan dilaksanakan di Wing Internasional RS Sanglah, besok pagi pukul 07.00 Wita (hari ini). Apa saja materi tes kesehatannya, lihat saja besok,” tandas dr Made Sudarmaja.
Sementara itu, isu dukung mendukung Cagub-Cawagub untuk Pilgub Bali 2013 semakin memanas. Forum Semeton Karangasem (Sekar) justru membantah pernyataan ketuanya, Prof Dr Nyoman Supartha, yang dilansir sebuah media mendukung paket PAS dalam Pilgub. Adalah dua pengurus Forum Sekar Denpasar, Nyoman Merta dan Made Suyadnya, yang menyampaikan bantahan dukung PAS, Rabu kemarin. Baik Nyoman Merta maupun Made Suyadnya menyebutkan, pernyataan Prof Supartha hanya pendapat pribadi, bukan atas nama Forum Sekar. “Itu pernyataan dia (Prof Supartha) pribadi, jangan membawa-bawa Forum Sekar. Karena kita di Forum Sekar itu punya hak-hak demokrasi yang tidak bisa diintervensi siapa pun,” tegas Nyoman Merta. Pria asal Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem ini menegaskan, dirinya beserta keluarga besar Forum Sekar yang tersebar di seluruh Bali sangat menyayangkan pernyataan Prof Supartha yang dilansir media.
Menurut Nyoman Merta, program-program Bali mandara yang dilaksanakan Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Pastika benar-benar telah dirasakan manfaatnya di Karangasem. “Program-program itu sangat pro rakyat, mulai JKBM, Bedah Rumah, hingga Gerbangsadu. Program tersebut sangat membumi dan dirasakan manfaatnya. Ini fakta dan kami warga Karangasem merasakannya, bukan mengarang-ngarang,” tandas Nyoman Merta. Made Suyadnya juga menyampaikan hal senada dan mengatakan menyayangkan pernyataan Prof Supartha yang mengatasnamakan Forum Sekar. “Janganlah mengklaim Forum Sekar dengan pernyataan pribadi,” sindir pengurus Forum Sekar asal Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem ini. “Saya sendiri mengantongi kartu JKBM yang diluncurkan Gubernur Pastika.
Saya sekeluarga telah merasakan program yang jelas-jelas pro rakyat ini. Tapi, secara kelembagaan, saya tidak mau mengaitkannya dengan Forum Sekar. Kami pun berharap pernyataan Prof Supartha tidak ada mengkaitkan keluarga besar Forum Sekar, apalagi untuk kepentingan pribadi dan sesaat,” lanjut Suyadnya. Dikonfirmasi terpisah, Rabu kemarin, Prof Supartha justru mengakui apa yang muncul di media tidak pernah terjadi dalam sebuah wawancara langsung. “Saya tidak ada diwawancarai oleh media bersangkutan.
Saya sudah minta klarifikasi dan informasi yang disampaikan soal penyataan saya itu (Forum Sekar dukung PAS) tidak benar sama sekali,” bantah guru besar Fakultas Peternakan Unud yang juga Ketua HKTI Bali ini. Terkait Pilgub Bali 2013, menurut Prodf Supartha, pihaknya memberikan kemerdekaan bagi anggota dan keluarga besar Forum Sekar untuk menentukan pilihan masing-masing. “Secara kelembagaan, sudah saya sampaikan di beberapa pertemuan Forum Sekar, bahwa Forum Sekar independen dan non partisan. Kalau secara pribadi mendukung kandidat, dipersilakan sebagai hak demokrasi warga Negara,” tandas Prof Supartha.
