Singaraja (Bali Post) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memanaskan kader PDI-P untuk menyambut Pilgub 15 Mei dan Pileg 2014. Hal itu dilakukan pada pertemuan internal di Hotel Banyualit, Lovina, Senin (15/4) kemarin. Dalam pertemuan yang dihadiri Cagub Pupsayoga dan ratusan kader Banteng Buleleng itu, Megawati meminta kader PDI-P untuk bergotong royong dan membagi tugas demi memenangkan pasangan Puspayoga-Sukrawan (PAS) dalam Pilgub Bali.
Mega tiba dalam pertemuan kemarin sekitar pukul 10.00 wita. Ratusan kader PDI-P Buleleng, termasuk Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, menyambut Mega dengan wajah-wajah penuh semangat. Dalam pertemuan juga hadir Ketua DPD PDI-P Bali Cok Ratmadi serta sejumlah anggota DPR-RI dari PDI-P seperti Nyoman Dhamantra, Wayan Koster, Made Urip, dan Nusyirwan.
Pertemuan yang dipandu Wasekjen DPP PDI-P Hasto Kristyanto berlangsung sekitar dua jam. Usai pertemuan, Hasto Kristyanto mengatakan bahwa dalam pertemuan Megawati meminta kader PDI-P terus bergotong royong dan membagi tugas untuk memenangkan kader terbaik PDI-P dalam Pilgub Bali sekaligus mewujudkan pembangunan infrastruktur Bali. Selain kader-kader di Bali, kader PDI-P yang duduk di DPR juga diminta ikut memantau aspirasi masyarakat Bali, terutama terkait pembangunan infrastruktur. ''Seperti anggota DPR-RI Nusyirwan yang bukan berasal dari Bali juga diminta untuk terus memperhatikan pembangunan Waduk Titab di Buleleng. Ibu Mega membagi tugas di antara kader partai untuk memastikan kebijakan yang berpihak pada Bali,'' tegasnya.
Menurut Hasto, dalam pertemuan itu Megawati juga mengatakan bahwa Bali merupakan daerah yang menjadi penopang dasar partai ini. Maka pembangunan Bali dan kesejahteraan masyarakat Bali adalah hal utama yang menjadi program-program PDI-P. ''Bali terus menjadi fokus pemikiran beliau, khususnya dalam hal kesejahteraan masyarakatnya,'' kata Hasto.
Terkait dengan Pilgub Bali, menurutnya, PDI-P melihat sosok Puspayoga dan Sukrawan adalah kader yang terbaik bagi partai maupun warga Bali. Sebab, keduanya adalah sosok yang tumbuh dari bawah dan memahami dinamika masyarakat Bali yang kental dengan nuansa budaya. Keduanya diyakini mampu menerjemahkan aspirasi masyarakat Bali dan mewujudkannya dalam bingkai pembangunan Bali.
''Soal RTRW, misalnya, mereka pasti akan berkomitmen menjaga tata ruang Bali sesuai konsep Tri Hita Karana. Karena itu, Puspayoga menolak perubahan aturan yang membatasi ketinggian bangunan,'' kata Hasto.
Hasto juga menegaskan, tugas partai adalah menyiapkan pemimpin yang berkualitas dan mampu menyejahterakan rakyat. PDI-P telah membuktikan hal itu karena 7 dari 10 pemimpin daerah terbaik di Indonesia adalah kepala daerah yang diusung PDI-P. Mereka telah membuktikan bahwa ideologi kerakyatan yang diusung partai ini merupakan jawaban kongkret atas persoalan bangsa.
Sementara itu, Nusyirwan yang membidangi masalah pembangunan infrastruktur mengatakan sudah banyak proyek infrastruktur di Bali yang telah direalisasikan sebagai hasil perjuangan fraksinya. Contohnya adalah Waduk Titab di Buleleng yang dibangun sejak tahun 2012 dan saat ini masih dalam pengerjaan. Waduk ini akan mampu mengairi 2.000 hektar sawah, mensuplai listrik 2 Megawatt dan menghasilkan air bersih sekitar 400 liter per detik. ''Kami akan terus memperjuangkan sesuai dengan aspirasi masyarakat Bali,'' ujarnya.
Sementara itu, Puspayoga dalam kesempatan kemarin menegaskan visinya untuk membangun kabupaten di Bali sesuai keinginan masyarakat. Di Buleleng, misalnya, masyarakat menginginkan adanya jalan cepat atau shortcut yang menghubungkan Denpasar-Singaraja, sehingga jarak tempuhnya lebih pendek. ''Maka di Buleleng akan dibangun jalan cepat sesuai keinginan masyarakat,'' katanya.
Mengenai pembangunan bandara di Buleleng, ia juga memberikan dukungan penuh karena merupakan aspirasi warga Buleleng.
