Headlines News :
Home » » MESKI MINIM DANA KAMPANYE, TETEN TAK GENTAR HADAPI PESAING DI PILGUB JABAR

MESKI MINIM DANA KAMPANYE, TETEN TAK GENTAR HADAPI PESAING DI PILGUB JABAR

Written By gdfgdgdfg on Sabtu, 08 Desember 2012 | 17.56.00


CIAMIS, (KabarPriangan).-
Calon Wakil Gubernur Jabar dari PDI Perjuangan, Teten Masduki, tak gentar menghadapi semua lawan politiknya pada Pilgub Ja­bar Februari 2013 menda­tang. Meski minim dana kampanye dibanding Cawa­gub lainnya, namun Teten mengaku memiliki strategi baru menjadi orang nomor dua di Jabar.

“Kita ingin membangun tradisi baru dalam berpolitik dengan tidak mengandalkan Uang. Tapi memba­ngun jaringan relawan yang sukarela membantu demi kemajuan Jawa Barat,” te­gas Teten pada acara “Ber­bincang-bincang Bersama Kang Teten” yang mengambil topik” Transparansi Pe­ngelolaan Anggaran menuju Pemerintahan Bersih”, di Hotel Arinda Ciamis, Jumat (7/12).

Menurutnya, politik mem­­bagi-bagikan uang un­tuk mendapatkan suara rak­yat telah merusak tatanan demokrasi saat ini. Masya­ra­kat hanya menjadi objek politik tanpa bisa mengon­trol jalannya pemerintahan. Akibatnya perkembangan masyarakat tersedat karena pemerintah lebih fokus pa­da bagi-bagi kue kekuasaan.

“Pemerintahan cendrung dikuasai oleh elit politik yang merasa sudah membeli suara rakyat. Sehingga tidak perlu kerja keras un­tuk mewujudkan program pembangunan yang benar-benar untuk rakyat. Dan ini sangat berbahaya bagi pembangunan di Jawa Barat,” ujarnya.

Teten juga mengaku terlambat melakukan sosiali­sasi pencalonannya dalam pilgub Jabar dibanding de­ngan calon lain, apalagi “incumbent’ yang sudah sejak lama terpopulerkan bersa­ma program pemerintah. “Baligo-baligo dan spanduk beberapa Cagub Jabar su­dah lama terpampang, baik pribadi maupun yang nyelip pada sosialisasi porgram Pemprov Jabar,” ujarnya.

Namun kata Teten, de­ngan bantuan rekan-rekan, pengusaha yang tidak terlibat APBD dan aktivis ge­rak­an sosial, Teten optimistis bisa memenangkan pilgub Jabar. Pasalnya, era demo­krasi saat ini sudah mulai berubah seiring dengan ber­ubahnya pola pikir masya­ra­kat seperti pada Pilkada DKI Jakarta.

“Pilkada DKI Jakarta membuktikan kemenangan rakyat, bukan kemenangan partai politik. Realitas itu bisa terjadi juga di Jawa Ba­rat,” ujarnya. 

Manfaatkan peluang 
Memanfaatkan peluang untuk melakukan perubah­an di Jawa Barat menjadi ala­san utama Teten Masdu­ki terlibat secara langsung dalam politik praktis dan memutuskan maju di Pemi­lu Gubernur Jawa Barat 2013.

“Ini sebuah tantangan, kalau tidak berani kita mem­biarkan dan menga­bai­kan peluang untuk me­lakukan perubahan. Dan jika tidak diambil dosa,” ka­ta Teten Masduki, saat ber­kunjung ke HU “Kabar Pri­angan”, Jumat (7/12).

Kedatangan Teteng ber­sama rombongannya “diba­geakeun” oleh Pemimpin Redaksi HU “Kabar Pria­ngan”, Hazairin Mahessa, Pemimpin Perusahaan, Un­dang Sudrajat, dan jajaran redaksi lainya, di Ruang Ra­pat HU “Kabar Priangan”.

Pegiat antikorupsi yang melahirkan Indonesia Co­ruption Watch (ICW) tersebut membeberkan alasan dirinya mau pindah alam mengikuti jejak aktivis lainnya.

Namun Teten menjamin keterlibatanya di dunia prak­tis tidak akan mengu­bah cita-citanya untuk me­wujudkan Jawa Barat bebas dari korupsi. 

Ia mengakui, banyak re­kan-rekan aktivis yang me­nyangsikan dirinya bisa me­lakukan perubahan di Jawa Barat yang menurutnya ma­sih nestapa dan masih ter­tinggal jika dibanding Jawa Tengah atau pun Jawa Ti­mur. 

Padahal Jawa Barat me­miliki sumber daya alam yang berlimpah, memiliki lembaga pendidikan yang hebat, ada ITB, Undap, IPB juga lainya yang berkualitas dan dekat dengan pusat pemerintahan.

“Memang banyak yang ‘mikamelang’ saat memutuskan masuk sarang pe­nya­mun, apakah para pe­nyamun itu akan insyaf atau malah saya yang jadi penyamun,” katanya sambil ter­senyum.

Teten merasa optimis bi­sa melakukan perubahan di Jawa Barat ini, karena pihaknya sudah mengidentifikasi di mana titik-titik ke­le­mahan yang harus segera diubah.

Langkah untuk mewujudkan cita-cita besar perubah­an tersebut kata pria asal Limbangan Garut itu, tidaklah mudah. Saat ini banyak mendapatkan kendala. Bah­kan kalangan birokrasi yang sudah merasa nyaman de­ngan kondisi yang terjadi sekarang ini merasa gerah dan menganggapnya penya­kit. “Kami calon yang ma­sih fresh, tidak ada kepen­tingan apapun. Anak saya masih kecil, begitu juga Rieke, anaknya masih balita. Jadi mau main proyek apa, paling pengadaan po­pok bayi,” candanya.

Teten melihat sistem ang­garan Jawa Barat saat ini masih belum berpihak pada kepentingan masyarakat dan masih dikendalikan oleh kepentingan elit, baik birokrat atau pun politik.

Pembenahan birokrasi, sistem pengangkatan pega­wai dan transparansi dalam proses penyusunan anggar­an dengan melibatkan ma­syarakat sebagai solusi tepat yang ditawarkan Teten un­tuk melakukan perubahan di Jawa Barat.
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. U.H.P News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger