ANTARAJAWABARAT.com, 25/12 - Calon Gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengakui keberagaman beragama karena hal ini merupakan hak asasi yang harus dihormati., dikatakannya
"Pelarangan beribadah, caci maki atas perbedaan keyakinan di masyarakat saat ini tidak boleh dibiarkan karena kita memiliki Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang menyatukan seluruh perbedaan keyakinan," kata Rieke saat bertemu dengan warga tionghoa di Cianjur, Senin malam.
Rieke mengatakan, jika pengakuan keberagaman keyakinan ini tidak dapat terwujud maka dengan sendirinya hak asasi tidak dapat terpenuhi. "Saya akan menjadikan provinsi Jawa Barat sebagai "provinsi religius" yang seluruh masyarakatnya bisa saling menghargai, menghormati perbedaan keyakinan dan tidak dalam tekanan melakukan ibadahnya." katanya.
"Tidak ada lagi orang atau kelompok yang melakukan pelarangan terhadap orang lain untuk melakukan kegiatan keagamaannya dan saya akan wujudkan itu jika menjadi gubernur mendatang," tutur Rieke yang berpasang dengan Teten Masduki dalam Pemilihan Kepala Daerah yang akan dilaksanakan 24 Februari 2013.
Ia juga menambahkan kepeduliannya terhadap kerukunan antarumat beragama bukan sekedar responnya terhadap tindak kekerasan yang terjadi namun.
Sementara itu anggota Perhimpunan Fu Qing Cianjur, Tirta, mengatakan sangat senang bertemu dengan satu-satunya calon perempuan yang akan berlaga pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar ini. "Saya dan teman-teman berterima kasih kepada Bu Rieke karena mau berkunjung ke tempat kami meskipun secara tidak sengaja," tuturnya.
Rieke Diah Pitaloka bersama Teten Masduki dicalonkan PDI Perjuangan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang akan dilaksanakan pada 24 Februari 2013, keduanya mengusung "Jabar Bersih, Jabar Baru" bagi masyarakat Jawa Barat.
