Semangat kader banteng Kota Cimahi untuk memenangkan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten) tak terbendung. Buktinya, dengan drum bercat putih, kader PDIP Cimahi itu membuat tong gotong royong.
“Kami sengaja membuat tong gotong royong ini untuk mendukung pasangan Paten di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Tong gotong royong ini sengaja kami buat secara spontan sebagai bentuk solidaritas warga untuk pasangan Paten,” kata Ketua DPC PDIP Kota Cimahi Denta Irawan.
Menurutnya, tong gotong royong ini dibuat sebagai rasa solidaritas warga PDIP Kota Cimahi, namun tak hanya warga PDIP saja yang menyisihkan sebagian hartanya untuk perjuangan pasangan Paten ini, masyarakat umum yang melewati sekrtariat DPC PDIP Kota Cimahi ada juga yang memberikan bantuannya untuk kemenangan pasangan Paten. Hal ini merupakan bukti bahwa pasangan Paten tak hanya milik PDIP saja.
Dikatakannya, tong gotong royong ini dibuat saat Rieke Diah Pitaloka melakukan road shownya beberapa waktu lalu, dan Kota Cimahi merupakan tempat pertama Rike melakukan road shownya.
Tong bercat putih dibuat sebagai simbol gotong royong masyarakat dalam mendukung pasangan Paten. “Saat itu, Rieke sempat menitikkan airmatanya terharu dengan dukungan masyarakat Kota Cimahi, karena tak menyangka jika hal itu dilakukan warga Kota Cimahi, siapapun yang ingin bergotong royong silahkan saja dengan senang hati kami terima,” paparnya.
Calon Gubernur Rike Diah Pitaloka mengatakan, dia menginginkan supaya sekretariat DPC PDIP ini dijadikan rumah aspirasi, khususnya kaum buruh dan masyarakat umum lainnya. ”Saya berharap disini jadi tempat aspirasi warga, sehingga kami bisa mengetahui lebih banyak apa yang diinginkan masyarakat,“ katanya.
Sementera itu, Plh Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Tb Hasanudin menyebutkan, dana kampanye pasangan calon Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki (Paten) untuk Pilgub Jabar 2013, sudah menembus angka Rp. 1 miliar. Meskipun belum menjelaskan secara rinci, namun Hasanudin mengaku, yang berjanji mau memberikan dana kampanye sudah banyak.
Dana kampanye "Paten" berasal dari kader, relawan dan masyarakat umum, yang sifatnya dilakukan secara gotong royong. Semua dana kampanye itu, dilakukan pengecekan, sehingga bisa diketahui dari mana saja yang memberikan bantuan.
“Semua dana kampanye yang diterima harus jelas sumbernya, dan kami juga tidak mau menerima uang dengan perjanjian iming-iming imbal balik kepada pemberi bantuan,“ pungkasnya. (Bubun M)
