KUTA–Calon Gubernur Bali AA Puspayoga berkomitmen memprioritaskan dan mempertahankan pembangunan pariwisata berbasis budaya dan pemerataan yang bisa menyejahterakan masyarakat di pulau ini.
AA Puspayoga mengatakan pertumbuhan ekonomi di Bali meningkat tetapi kemiskinan pun juga naik. Untuk itu dengan komitmennya ia yakin pariwisata sebagai pintu masuk untuk menyejahterakan masyarakat Bali dari seluruh sektor.
“Jika industri pariwisata dikelola dengan baik, maka bisa meningkatkan masalah yang ada selama ini seperti belum terserapnya produk pertanian dan menciptakan teknologi untuk membantu menghasilkan produk yang berkualitas,” ujarnya saat Simakrama, Rabu (27/2/2013).
Dengan begitu, lanjutnya, produk pertanian atau peternakan bisa diserap oleh industri pariwisata dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Untuk itu ia berharap upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas pertanian harus bersinergi dengan industri pariwisata.
“Saya yakin dengan berbagai terobosan yang dilakukan dalam mengatasi kemiskinan, juga ikut meningkatkan keseimbangan pertumbuhan ekonomi Bali, melalui pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan kabupaten dan kota.”
Ia berharap nantinya di setiap kabupaten/kota di Bali bisa memiliki Badan Promosi Pariwisata Daerah sehingga dapat membantu memajukan pariwisata yang berbasis budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bali.
Di sisi lain banyaknya alih fungsi lahan yang dijadikan akomodasi pariwisata, Puspayoga berharap kejadian di BTDC, Nusa Dua tidak terulang dimana tanah dikuasai oleh para investor untuk membangun hotel-hotel berbintang dan masyarakat hanya menjadi penonton.
“Investor kalau mau membangun silahkan asalkan pemilik tanah atau masyarakat, dalam hal ini harus juga mempunyai saham atau ikut terlibat karena pola pariwisata harus berpihak pada masyarakat.”