Headlines News :
Home » » Peserta Menangis, Ada yang Pakai Kursi Roda

Peserta Menangis, Ada yang Pakai Kursi Roda

Written By gdfgdgdfg on Selasa, 19 Maret 2013 | 15.01.00


PUNCAK upacara Matatah Kinembulan yang diikuti 850 orang peserta di Puri Satria, Denpasar, Senin (18/3) kemarin, berjalan dalam suasana penuh kekeluargaan. Rangkaian upacara Manusa Yadnya yang digelar Puri Satria bekerja sama dengan Pasraman Lumajang Tabanan serta didukung Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali dan krama Bali ini diawali dengan prosesi Ngungkab Lawang dan ditutup dengan upacara Majaya-jaya. 

Upacara Matatah Kinembulan diikuti krama dari seluruh Bali. Mereka yang ikut matatah berumur 12 tahun hingga 73 tahun. Bahkan ada peserta matatah memakai kursi roda. Usai prosesi tersebut sejumlah peserta pun menangis. Mereka terharu karena telah menjalani prosesi yang sangat penting dalam kehidupannya, terutama yang terkait dengan adat dan budaya Bali.

Suasana sakral sangat terasa ketika prosesi diawali dengan ngungkab lawang dan seluruh peserta mapeed atau berjalan berbaris dari Puri Satria menuju tempat pelaksanaan upacara. 

Panitia Seksi Acara dan Upacara Drs. Cok Putra Wisnu Wardhana mengatakan, prosesi Ngungkab Lawang yang mengawali rangkaian puncak acara Matatah Kinembulan di Puri Satria dipimpin Ida Pedanda Beluangan dari Geria Sanur. Prosesi Ngungkab Lawang ini bermakna seluruh peserta siap memasuki dunia baru yakni peralihan dari masa anak-anak menuju masa remaja. Selanjutnya dilaksanakan upacara Ngendag yang merupakan prosesi awal dari seorang sulinggih untuk menanamkan hakikat-hakikat kebaikan atau mengendalikan sifat-sifat negatif, sehingga mampu menjadi anak yang suputra.

Setelah prosesi matatah berakhir, seluruh peserta Matatah Kinembulan mengikuti prosesi Majaya-jaya. Upacara ini merupakan simbolisasi dari ungkapan rasa syukur seluruh peserta kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa telah mampu mengikuti seluruh rangkaian upacara dengan baik dan lancar.

Tokoh Puri Satria yang juga Wakil Gubernur Bali A.A. Puspayoga mengatakan, karya matatah massal menunjukkan fungsi sosial puri masih berjalan hingga sekarang. Masyarakat diminta menghormati puri sebagai suatu warisan budaya, bukan warisan feodal. ''Zaman kerajaan puri itu ada dan sekarang kita warisi sebagai sebuah warisan budaya, dan saya melihat puri-puri khususnya di Bali walaupun dari segi fungsi kekuasaan sudah hilang karena ada sistem, fungsi sosial masih berjalan. Tugas-tugas sosial itu masih berjalan dengan baik,'' ujarnya.

Masih melekatnya fungsi sosial tidak hanya dibuktikan dengan digelarnya upacara matatah massal, tetapi juga ngaben dan mamukur massal beberapa waktu lalu. ''Itu artinya yang namanya gotong royong sebagai kearifan masyarakat tidak pernah punah khususnya di Bali. Jadi ini bagian dari kegotongroyongan masyarakat,'' lanjut mantan Wali Kota Denpasar itu.

Puspayoga menjelaskan sejatinya upacara matatah kinembulan telah digelar keluarga besar Puri Satria pada tahun 1964. Tahun ini merupakan acara dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang hampir lima dekade. ''Kalau membuka pendaftaran lebih lama lagi, mungkin akan lebih banyak. Tetapi kapasitas tempat hanya 850 orang,'' pungkasnya.

Meskipun pihak panitia tidak menyebarkan undangan untuk para pejabat dan politisi, upacara ini dihadiri sejumlah pejabat penting dan politisi di Bali. Di antaranya Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Bupati Jembrana I Putu Artha, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Bupati Bangli I Made Gianyar, Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Agung, Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya dan sejumlah pejabat lainnya. Bahkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga hadir secara khusus untuk menyaksikan rangkaian upacara yang juga dimeriahkan oleh berbagai jenis hiburan seperti tari lepas, bebondresan dan topeng wali.
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. U.H.P News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger