Headlines News :
Home » » Jabar Baru, Indonesia Bersih

Jabar Baru, Indonesia Bersih

Written By gdfgdgdfg on Minggu, 18 November 2012 | 00.51.00

Rieke Dan Teten 
Mengajak Masyarakat dan Tokoh Masyarakat Untuk Bersama-sama Membangun Jawa Barat

BANDUNG, (PRLM).- Pasangan calon gubernur - wakil gubernur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki mengatakan, menyelesaikan persoalan di Jawa Barat (Jabar) tidak cukup dengan peran pemerintah. Konsultasi publik (nyaah ka rakyat) dan konsultasi dengan para tokoh masyarakat (nyaah ka kolot) menurut mereka harus dilakukan untuk mengetahui setiap masalah yang membelenggu 26 kab/kota di Jabar. Dalam kunjungan dan diskusi ke media massa yang dilakukan pasangan ini di kantor redaksi “Pikiran Rakyat” Jalan Soekarno Hatta No. 147, Kota Bandung, Selasa (13/11/12) Teten menegaskan, Jabar akan semakin dewasa melalui koalisi partai dengan masyarakat. Menurut Teten, PDIP yang berani mengusung dirinya menunjukkan Jabar pun punya semangat perubahan seperti yang terjadi di Jakarta. “Demokrasi di Jakarta memang memberi inspirasi bagi kami. Sudah terbukti bahwa politik uang, isu sara (suku, agama, ras, dan antargolongan) juga tidak jalan. Ini harapan rakyat yang membuat saya terinspirasi. Jabar menjadi arena perjuangan baru untuk membangun Indonesia bersih. Semoga pelibatan masyarakat dalam gotong-royong dengan pemerintah bisa menjadi tradisi baru,” kata Teten. Bersama Rieke, mereka mengusung konsep two in one artinya ada pembagian peran antara Rieke dan Teten sehingga tidak pecah di tengah jalan. Berdasarkan survei yang dilakukan Teten, kunci persoalan Jabar adalah pemecahan kemiskinan di samping masalah pengangguran dan infrastruktur. “Kami sudah ada bayangan, penyelesaiannya tidak sekedar goverment driven (dorongan pemerintah) tetapi memperkuat ekonomi masyarakat. Ini butuh pemerintahan yang bersih. Moal mungkin kalau birokrasi tidak bersih. Pengalokasian anggaran tidak efisien kalau banyak habis untuk birokrasi, politik, bansos, hibah, makan, dan minum,” katanya. Pengalokasian anggaran di negara maju disampaikan Teten sebesar 35 persennya untuk investasi sosial atau gross domestic product (produk domestik bruto). Di Malaysia alokasinya sudah sebesar 17 persen anggaran sedangkan Indonesia baru 3,2 persen. Hal ini menurut Teten membuat Indonesia terbelakang. Dia optimistis jika menjadi pemimpin akan membuat kebijakan populis dan bukan menyalurkan proyek ke partai. Sementara itu, Rieke mendorong, masyarakat melihat track record (rekam jejak) dirinya dan Teten. Hal ini menurutnya penting agar masyarakat tahu mereka tidak punya ambisi kekuasaan. Pada sisi lain, dia pun siap dicecar oleh siapa pun dengan komentar yang memang argumentatif. Sekalipun optimistis, persoalan menang atau kalang menurutnya ada ditangan Allah. “Keberadaan kami ini bukan agar PDIP menang 2014. Memang ada kontrak politik dengan partai yang isinya agar ideologi Pancasila yang diusung. Sekarang Jabar punya 47 juta penduduk, kalau Jabar beres, saya yakin Indonesia beres. Kami sudah punya Rencana Kerja Diah Pitaloka dan Reformasi Birokrasi Teten Masduki. Teten sedang membangun konsep APBD alternatif, saya bergerak dalam sisi regulasinya,” kata Rieke. Rieke menyadari, pemerintah provinsi di Jabar sebenarnya pemerintah yang tidak punya wilayah dan berbeda dengan Jakarta. Sehingga pemprov harus tetap berbasis pada pemerintah daerah tingkat dua. Program konkret yang dibutuhkan 26 kab/kota menurut Rieke harus tepat sasaran. Di samping itu, mengembalikan ruh tatar Sunda di Jabar menurut dia juga sangat penting sehingga kebudayaan yang sederhana tanpa kekerasan dapat hidup di tengah keberagaman. Pada sisi lain, Rieke dan Teten tidak merasa terganggu dengan pembicaraan orang-orang terkait penggunaan baju kotak-kotak yang identik dengan Gubernur Jakarta Jokowi. Bahkan mereka mengaku dengan terbuka sengaja memakai baju tersebut dengan seizin Jokowi karena memang tidak punya uang. Sebagai bentuk apresiasi pada Bandung kota kreatif, pasangan ini akan meminta bantuan warga Bandung untuk mendesain baju kampanye yang akan mereka gunakan. Sementara itu, calon petahana Ahmad Heryawan mengatakan bersama Deddy Mizwar, mereka mengusung slogan “Bersahabat dan Melayani”. “Gambaran visi misi yang akan kami usung akan menambahkan kata ‘lebih’ di depannya. Jadi, lebih mandiri, lebih dinamis, dan lebih global,” kata Heryawan saat ditemui usai rapat paripurna di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (13/11/12). (A-199/A-88)***
Share this post :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. U.H.P News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger