SUKOHARJO (KRjogja.com) - Polres Sukoharjo masih mewaspadai aksi terorisme serta tindakan radikal dari segelintir oknum garis keras. Selain itu, polres juga mewaspadai terjadinya gesekan antar masyarakat menjelang pelaksanaan pemilihan gubernur (pilgub) Mei 2013 ini dan pemilu 2014 mendatang.
Kapolres Sukoharjo AKBP Ade Sapari kepada wartawan, Selasa (12/03/2013) mengatakan bahwa tugas dan tanggungjawab aparat kepolisian saat ini khususnya di Sukoharjo sangat berat. Di Sukoharjo, aliran agama yang mengarah pada garis keras dan terorisme berpotensi menjadi konflik di masyarakat.
Kapolres meminta, semua anggota mampu mengantisipasi perkembangan gangguan keamanan yang dinamis tersebut. Apalagi menghadapi tahun politik 2013 dan 2014 sehingga suhunya semakin memanas.
“Wilayah Sukoharjo, berpotensi terhadap konflik di masyarakat terutama dipicu dari aliran berbasis agama yang mengarah pada garis keras dan tindak terorisme. Apalagi di tahun politik juga akan semakin memanas suhu politiknya. Untuk itu diperlukan kesiapsiagaan,” ujar Kapolres Sukoharjo AKBP Ade Sapari.
Bentuk kewaspadaan ini sudah ditindaklanjuti dengan meminta kepada semua anggotanya bersiap diri. Baik siap secara fisik dan mental, juga kelengkapan lainya seperti ketrampilan menggunakan senjata.
“Secara spesifik tidak ada pengamanan khusus di satu titik tapi semua di waspadai di 12 kecamatan di Sukoharjo,” lanjutnya.
Bentuk pengamanan selain mengandalkan anggota pihak Polres Sukoharjo juga mengandeng unsur lain. Seperti dari aparat keamanan lainya termasuk masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar terjadi keseninambungan antar petugas dengan masyarakat dalam menangggulangi tindakan yang menjurus anarkis.
“Bila memang ada yang mencurigakan silahkan masyarakat melaporkan ke petugas terdekat, karena jangan sampai menunggu kejadia baru bertindak kalau sebisa mungkin diantisipasi sejak dini,” lanjutnya.
