ChanelBali, Denpasar- Para pengusaha yang tergabung dalam beberapa asosiasi menyampaikan curhat, uneg-unegnya selama ini kepada kandidat Gubernur Bali yang diusung PDIP, Anak Agung Ngurah Puspayoga.
Intinya, mereka mengeluh karena merasa ditinggalkan tidak diperhatikan oleh gubernur yang memerintah saat ini.
Hal itu terungkap saat temu wicara dengan tim pemenangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS), yang diwakili Nyoman Sudiantara, Sabtu, 13 April 2013.
Mereka yang hadir di antaranya adalah Gapeksi, Asmindo, PJWB.Dalam pertemuan itu, sejumlah pengusaha menyampaikan keluhan dan harapannya.
Alit yang mewakili Gapensi menyebut, setiap organisasinya mengundang gubernur namun pimpinan provinsi Bali tak pernah hadir.
"Setiap kami mengundang gubernur selama ini tidak hadir. Yang hadir yang tidak berkompeten dan tidak bisa memutuskan apa-apa," kata dia.
Ia menyampaikan masalah yang dihadapi anggota organisasinya. Keberadaan trailer dan kontainer untuk ekspor impor perlu pengaturan sedemikian rupa.
"Itu perlu diatur, Legislatif, eksekutif, stakeholder seharusnya bisa duduk bersama menyelesaikan masalah ini.
Mereka kecewa terhadap gubernur yang tidak bisa bisa memberikan masukan guna mencarikan solusi.
Alit menyebut di balik asosiasinya yang tak terlalu besar, setiap bulannya terdapat 1.500 kontainer barang impor.
"Pemerintah sudah membuat aturan sedemikian rupa. Tapi aturan itu ada yang membuat baik, celaka bahkan membahayakan pengusaha itu sendiri.
Di sinilah perlunya duduk bersama. Tapi bagaimana kita bisa duduk bersama kalau gubernur tidak mau datang.
"Kami berharap asosiasi pengusaha tidak dipandang sebelah mata. Puluhan ribu orang bergantung pada nasib asosiasi. Itu sangat berdampak multi player efek," tegas Alit.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Koperasi Ekspor (Aspindo) Bali, Ketut Mara juga menegaskan hal yang sama.
"Kami mau bertemu setengah mati. Padahal kami ingin menyampaikan jika alangkah indahnya kalau suatu saat Bali punya tempat pameran besar seperti Singapura. Itu yang ingin kami sampaikan, tapi bertemu saja susah," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Made Suwitra, perwakilan dari Paguyuban Jasa Wisata Bali (PJWB) mengungkapkan telah 12 kali menggelar aksi demonstrasi untuk bertemu Gubernur Made Mangku Pastika.
"Tapi gubernur tidak mau datang menemui kami," kata dia.
Suwitra mengaku dan akan memberikan dukungan kepada Paket PAS. "Puspayoga the real bali's men.
"Dia kader tulen partai," Suwitra mengungkapkan alasannya. Ia mengaku selama ini nasib sopir taksi tidak ada kejelasan.
Utamanya dalam hal proteksi persaingan dengan perusahaan besar. "Nasib kami selama ini tidak jelas.
Ia berharap rakyat Bali diberikan peluang untuk mencari uang agar tidak mengutang.
"Kami ingin pemimpin yang cerdas dan jujur, bukan pemimpin yang cerdas tapi cerdik," tuturnya.
