Daya saing yang dimaksudnya adalah peningkatan kapasitas dalam ekonomi berbasiskan budaya.
"Kita sekarang dituntut berkreasi mengisi pembangunan, tapi di sisi lain kita juga dituntut tetap menjaga tugas-tugas domestik," kata Bintang Puspayoga pada acara Seminal Nasional "Eksistensi Wanita Hindu Dharma Dalam Persaingan Globalisasi, di Kampus UNHI Denpasar, Sabtu 13 April 2013.
Selama ini, kata dia, sebenarnya perempuan Bali juga aktif melakukan aktivitas di bidang sosial, baik itu ritual, keagamaan, maupun adat istiadat dan budaya.
"Sselanjutnya sangat mungkin dikembangkan menjadi semangat berwirausaha didukung pembentukan sentra-sentra ekonomi," kata istri kandidat Gubernur Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga ini.
Sentra-sentra ekonomi itu bisa dibangun di tiap-tiap daerah di kabupaten/kota untuk menggerakkan roda ekonomi di kawasan tersebut.
Bintang Puspayoga melanjutkan, nantinya sentra wirausaha itu akan disesuaikan dengan potensi lokal di masing-masing daerah.
"Di Jembrana misalnya, banyak pohon kelapa. Nanti di sana bisa kita kembangkan industri mejejaitan," papar perempuan ramah ini.
Ekonomi kreatif, menurut Bintang Puspayoga, merupakan salah satu usaha yang kita lakukan untuk bisa memberikan nilai tambah bagi siapa saja, dalam hal ini perempuan Bali.
"Dari yang tidak ada menjadi ada. Dari yang ada menjadi lebih baik lagi. Bibit-bibit ini selama ini sudah kita lihat," katanya.
Dari hasil indentifikasinya selama ini, ada begitu banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan di daerah-daerah untuk mengembangkan ekonomi kreatif bagi perempuan Bali.
Hanya saja, katanya, selama ini hal itu belum digarap secara optimal. "Di Badung, di Desa Carang Sari, Kacang Saur oleh wanita-wanita Hindu itu sudah ada. Cuma kita perlu kemas secara profesional," urai dia.
Tak hanya di Kabupaten Badung dan Jembrana, daerah lain juga memiliki potensi yang tak kalah besar.
Istri kandidat pasangan nomor urut 1 pada Pilgub Bali itu menyontohkan di ekonomi kreatif yang digerakkan perempuan Bali di Kabupaten Klungkung.
"Di sana ada industri telor asin yang diproduksi oleh wanita Hindu. Ke depan, potensi-potensi itu melalui kewirausahaan ini, pembinaan, pelatihan itu yang harus terus dilakukan," jelas dia.
Dalam hal permodalan, imbuh Bintang Puspayoga, bukan hal sulit untuk mendapatkannya.
"Kalau perlu kita bersinergi dengan instansi terkait untuk modal usahanya. Kemudian kita harus memfasilitasi mereka untuk persiapan pasarnya. Itu langkah-langkah yang kita lakukan, karena itu salah satu tanggungjawab kita," imbuh Bintang Puspayoga.
"Implementasinya tentu saja bekerjasama dengan kabupaten/kota," demikian paparan istri dari kandidat Gubernur Bali yang diusung PDIP itu.
